PESAWARAN - Pemerintah Kabupaten Pesawaran melakukan tindakan tegas menutup dan menghentikan aktivitas proyek galian tanah, di Kecamatan Telukpandan. Penutupan tersebut, menyusul bencana banjir lumpur yang menutup ruas jalan di kawasan pintu masuk obyek wisata Pantai Mutun, Minggu sore (27-3-2022). Akibat banjir lumpur tersebut, arus lalu lintas dari arah Kecamatan Padangcermin menuju Kota Bandarlampung dan sebaliknya, sempat macet total.
Proses penutupan lokasi dan aktivitas proyek tersebut dilakukan personel Satuan Polisi Pamong Praja Kabupaten Pesawaran dengan memasang segel di pintu masuk proyek.
"Pastinya, saya minta pertanggungjawaban dari pihak pengembang di sini untuk melakukan revitalisasi dan penanganan cepat, agar jika terjadi hujan lebat, tidak terjadi longsor, " kata Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona, Senin (28/3/2022).
"Proyek ini izinnya masih proses dan lain sebagainya sudah ada, hanya saja kemarin pengerjaannya masih ada hujan sehingga berdampak bajir lumpur, " ungkapnya.
Bupati juga menyebut telah melakukan upaya penanganan dampak bencana tersebut dengan membersihkan material lumpur yang menutup badan jalan. Saat ini arus lalu lintas di lokasi tersebut sudah kembali lancar.
"Pastinya, hari ini (proyek galian) sudah kita segel. Nanti kita undang semua pihak untuk membahas persoalan ini, agar kejadian bajir lumpur akibat longsoran tanah galian tidak kembali terulang, " terangnya.
Kepolisian Resor Kabupaten Pesawaran juga telah meminta keterangan sejumlah saksi terkait banjir lumpur tersebut.
"Kita sudah meminta keterangan beberapa saksi di lapangan, dan petugas terus melakukan pengumpulan data dan keterangan atau pulbaket, " kata Kapolsek Padangcermin Iptu.Apri mewakili Kapolres Pesawaran AKBP.Pratomo Widodo.(Agung)